Jumat, 21 September 2018

Menunggu tanya


Hi, apa kabar?

Pesan singkat yang kemudian aku hapus cepat. Sesederhana itu pun aku tak sanggup. Tumpukan pertanyaan yang sudah memenuhi kepala, menanti dijawab, akhirnya kususun rapi. Kulipat kedua tanganku, aku sampaikan pesan pada Pimpinan. Kusampaikan kesulitanku hari ini, meminta saran apa yang harus kulakukan.

Ya, aku memang terlalu penakut untuk mengambil keputusanku sendiri. Atau mungkin aku hanya butuh diyakinkan atas keraguan yang tersimpan. Pekerjaan ini, sesungguhnya sangat kudambakan, hanya saja terlalu kecil nyali untuk meminta.

Bersediakah menanti? Sampai aku cukup bernyali menghadapi pasang-surutnya. Atau paling tidak sampai aku sanggup menyampaikan pesan gembira yang kau tunggu itu.

Ya, aku tau kau menunggu pesan itu sejak lama. Aku tau pula bahwa pesan gembira ini sebaiknya cepat disampaikan. Percayalah, aku paham betapa menyebalkannya menunggu. Tapi terbata lidahku setiap berhadapan denganmu. Ataukah sebetulnya aku pun menunggu, menunggumu bertanya.

Ya! Coba bertanyalah! Barangkali aku sanggup menjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar