Rabu, 20 Februari 2019

Unsent love letter

Terima kasih untuk waktu yang pernah kita lalui bersama
Terima kasih untuk setiap pesan yang terbalas
Terima kasih untuk hembusan nafas bagi kupu-kupuku
Terima kasih untuk obrolan yang menyenangkan
Terima kasih untuk telinga yang mendengarkan
Terima kasih untuk kehadiran dalam mimpi
Terima kasih untuk menjadi yang pertama hadir saat membuka mata
Terima kasih untuk menjadi yang terakhir hadir saat mata terpejam

Terlebih dari semua itu....

Terima kasih telah membantuku mengenal diri lebih baik
Terima kasih telah memotivasiku memperbaiki diri
Terima kasih telah mengajarkanku bersyukur
Terima kasih telah mendekatkanku kembali pada Pencipta


Untuk pertama kalinya aku merasakan cinta yang berbeda
Aku pikir, aku mencintai pribadi seperti yang sudah-sudah
Ternyata aku mencintai ide dan idealmu dimataku

Aku pikir, aku akan menjadi mata air di tanah gersang yang kau tunggu
Aku pikir, kita akan dapat menyatu
Ternyata aku hanya angin yang berhembus memberi sedikit kesejukan dikala terikmu

Tapi kamu bagiku adalah sebuah petualangan baru di negara tak terduga
Aku seperti tak mengenal arah, tak tau harus kemana melangkah
Sekaligus menjadi perjalanan yang paling penuh kejutan

Tapi kamu bagiku adalah sebuah labirin
Aku mencoba semua jalannya
Namun tetap tersesat

Ah, jangan percaya apa yang baru saja aku tuliskan
Aku tak pandai mengutarakan

Hanya satu yang harus kamu tau
Namamu sudah ada dalam doaku sejak enam bulan yang lalu


- 200219. Surat menjelang lelap.