Jumat, 01 Juli 2016

Belajar Menenun

So, hi again! Kali ini gue akan bercerita tentang salah satu film yang teasernya ga sengaja gue temuin di Youtube beberapa minggu lalu pas lagi iseng nyari tau soal tenun Flores. Jadi ceritanya waktu itu gue mendapat panggilan dari hati yang paling dalam (ciyaelah) untuk belajar menenun. Tiba-tiba aja gitu pas lagi di kantor trus pengen tau soal tenun dan pengen belajar tenun, ketauan ya gue ga pernah fokus di kantor. Ups! Tanpa pikir panjang langsunglah menuju Youtube dan mencari tau soal tenun, susah sih dapet video bagus soal tenun Flores tapi waktu itu gue jadi tau sama yang namanya Ibu Alfonsa Ragha Horeng. Beliau adalah pendiri Lepo Lerun atau rumah tenun dan seorang pelestari tenun Flores. Bahkan beliau sudah sering pergi ke berbagai negara di dunia untuk memperkenalkan tenun Flores. Melihat kecintaan dan perjuangan beliau melestarikan budaya ikat tenun membuat gue terinspirasi dan semakin pengen punya kesempatan untuk melihat langsung dan belajar proses pembuatan ikat tenun seperti yang pernah dilakukan mbak Satya Winnie dan bisa bercerita sendiri soal tenun ikat Flores seperti yang dia tuliskan disini.  

Nah pencarian di Youtube pun berlanjut sampai gue menemukan video ini : 


nonton teasernya aja udah bikin merinding banget dan merasa makin jatuh cinta sama Flores. Eh, did I ever told you that I am madly in love with Flores? Pokoknya hampir semua hal tentang Flores bisa bikin gue baper. hahaha. Why? Pantengin aja postingan gue terus.. Balik ke film Au Lorun atau Aku Menenun. Karena gue cuma menemukan teaser dan ga ada full versionnya maka berpindahlah gue bertanya ke mbah google dan dari situ gue tau bahwa film karya Dodid Wijanarko ini ditayangkan di Plaza Indonesia Film Festival Mei tahun lalu which is gue super telat taunya sekaligus sedih karena ga bisa nonton secara utuh filmnya.

Film dokumenter ini bercerita tentang perjuangan mama-mama di Flores yang tergabung di sanggar Lepo Lerun untuk tetap menenun dan melestarikan tradisi menenun. Di film ini kita diajak belajar dan mengenal seluk beluk dibalik tradisi menenun melalui peran yang dimainkan oleh Mesty Ariotedjo. Dari teasernya sih gue sudah bisa membayangkan keseruan belajar menenun dari proses pembuatan kainnya, pewarnaan, dan penenunannya sendiri. Film ini tidak hanya bercerita tentang membuat ikat tenun Flores yang cantik tetapi juga tentang semangat dan mimpi-mimpi perempuan-perempuan Flores.

Menurut gue, Indonesia butuh banyak film-film semacam ini supaya bisa memperkaya pengetahuan kita tentang tradisi Indonesia. Supaya anak-anak muda Indonesia bisa lebih menghargai budayanya sendiri dan supaya karya-karya tradisi bisa lebih diapresiasi. Untuk gue pribadi sebenernya film ini membuat gue bangga sama Indonesia tapi sekaligus malu sama diri gue sendiri karena gue belum banyak meluangkan waktu gue untuk belajar hal-hal semacam ini. 

Tapi suatu saat, jika semesta mengizinkan, gue ga akan menyia-nyiakan kesempatan itu....